Sensasi mancing sungai arus deras memang luar biasa. Pasalnya, kekuatan tarikan ikan menjadi lebih kuat dan ganas daripada di arus tenang. Mengingat spot mancing di sungai yang berarus dan air keruh sangat banyak, kamu wajib memperhatikan tips berikut ini.
Memancing merupakan aktivitas yang amat menyenangkan, meskipun tidak mendapatkan ikan. Apalagi kalau kita mendapat ikan, dengan ukuran yang di luar perkiraan. Tentu kebahagiaan, getar, dan sensasinya terasa sampai ke ubun-ubun.
Jika kita casting di sungai arus deras, dengan ukuran sungai yang kecil dan kedalaman dangkal. Itu bisa kita sebagai stream fishing. Namun, pada pembahasan kali ini, saya akan lebih mengarah pada tips mancing sungai arus deras dengan menggunakan umpan live bait.
Baik itu umpan racikan seperti roti/tempe, cacing, udang, laron, ulat batu, jekutru (larva capung), atau umpan yang lainnya. Target di sungai arus deras banyak sekali, tergantung spot kalian masing-masing. Umumnya di sungai arus deras menarget ikan perenang cepat.
Antara lain ikan tersebut adalah bader sirip merah, tawes, tombro, jendil, baung, atau bahkan wader dan nilem. Menggunakan umpan konvensional seperti cacing, memungkinkan kita memperluas target mendapat ikan yang beragam.
Tips Mancing Sungai Arus Deras dan Keruh
Mungkin sebagian dari kita berpikir, bahwa mancing sungai arus deras tidak bisa menggunakan pelampung. Padahal, pelampung masih bisa kita gunakan dengan teknik mancing enter-enter. Yang mana merupakan mancing dengan cara menghanyutkan pelampung sambil mengulur dan mengontrol senar melalui reel.
![]() |
Dokumen pribadi |
1. Menggunakan Timah Besar
Mancing di sungai arus deras yang keruh, terlebih ukuran sungai sangat luas, timah mempunyai beberapa fungsi. Pertama, agar umpan tidak terseret arus dan berada di tempat yang kita inginkan. Kedua, agar lemparan umpan jauh menjangkau sarang ikan sesuai firasat dan naluri kita.
Penggunaan timah di sungai arus deras yang keruh, bisa teknik timah bawah maupun timah atas. Tergantung kebiasaan kalian saja. Untuk rangkaian timah bawah, kamu perlu membuat rangkaian T. Rangkaian ini pula untuk memancing pasiran di tepi pantai.
Sebenarnya, kamu tidak perlu khawatir pakai timah ukuran besar di sungai arus deras. Karena ikan-ikan yang memakan umpan, akan bergerak cepat sehingga tampak menarik pancing dengan kuat. Terlebih di dalam air yang berarus, berat suatu benda menjadi lebih ringan, jadi timah besar sejatinya tetap sensitif terhadap tarikan ikan.
2. Umpan yang Tidak Mudah Hancur
Setidaknya, umpan untuk mancing sungai arus deras tidak mudah hancur dalam 30 menit. Kamu bisa menggunakan jenis cacing yang ulet dan tidak gampang patah. Misalnya cacing plungker (hitam) dan cacing fosfor.
Umpan mancing di sungai berarus yang tidak mudah hancur selain 2 jenis cacing di atas adalah: racikan yang ditambah nasi/kuning telur mentah, jangkrik, ulat kandang, ulat batu, usus ayam, kucur (umpan ikan baung), dan lain sebagainya.
Jika kita menggunakan umpan yang mudah hancur, sebenarnya sah-sah saja. Asalkan telaten mengganti umpan mancing. Misalnya, kita pakai teknik nutul dengan umpan roti, biasanya umpan seperti ini bertahan beberapa menit. Karena ikan kecil seperti uceng juga ikut makan.
3. Menyiapkan Jagrak Pancing Jika Dasaran
Kamu yang mancing dasaran arus deras, apalagi menarget ikan ukuran medium hingga besar. Wajib menyiapkan jagrak untuk memastikan joran pancing tidak ikut terbawa tarikan ikan. Sentakan ikan yang tiba-tiba seringkali membuat kita kaget, jadi jagrak menjaga agar pancing tetap berada di posisinya.
Jagrak pancing bisa kita dapatkan dari toko pancing terdekat, maupun membuatnya sendiri menggunakan ranting yang tersedia di sekitar spot mancing. Sebagai perlengkapan keamanan, hal ini perlu kalian lakukan supaya mancing dasaran di sungai berarus lebih tenang.
4. Mengatur Drag Reel Tidak Kencang
Selain menyiapkan jagrak pancing, kita perlu mengatur drag reel agar tidak kencang. Ukuran ikan di sungai besar bisa jumbo dan raksasa. Untuk mengantisipasi joran pancing patah, benang putus, atau ikan lepas. Sebaiknya mengatur drag reel di awal.
- Setelah melempar umpan, kendorin drag reel hingga benar-benar ringan. Jadi, saat ikan makan dan menarik umpan, pancing tidak ikut terbawa.
- Ketika menarik ikan (hook up), kencangin dulu drag reel. Tujuannya agar kail menancap dengan sempurna di mulut ikan.
- Lantas saat menggulung benang, sesuaikan drag reel dengan kekuatan joran kalian. Jangan sampai drag mati, karena kemungkinan joran patah lebih besar.
Sedangkan kalau kalian pakai tegek tanpa reel, harus pandai-pandai dalam memberi perlawanan kepada ikan. Jangan langsung menariknya dengan kekuatan penuh, apalagi tegek lentur dengan senar kecil.
5. Memastikan Kenyamanan Diri Saat Mancing Sungai Arus Deras
Spot yang jeram dan curam, mempunyai risiko tersendiri untuk angler. Bagaimana tidak, saat mendapatkan ikan yang ukurannya lumayan, seringkali pemancing merasa panik. Hal tersebut membuat kecerobohan yang berakibat pada kecelakaan.
Oleh sebab itulah, perhitungkan semua faktor keamanan kalian sebelum memancing. Perhitungkan bagaimana menarik ikan jika melempar di spot tersebut. Jika perlu, kamu bisa membawa jaring ikan portable untuk memudahkan ketika mengangkat ikan hasil mancing.
Memancing di sungai deras membutuhkan waktu yang cukup lama, berada di satu titik spot tanpa berpindah. Jadi, pastikan kenyamanan kamu saat memancing ya. Berteduh di tempat yang enak, atau membawa payung agar tidak kepanasan.
Jangan lupa untuk memasang lonceng di ujung joran. Sebagai pertanda ikan memakan umpan. Setidaknya itulah tips mancing sungai arus deras yang keruh. Kamu harus menikmati setiap detik saat memancing ikan!